Kota Tangerang, (gitamedia.Akhir-akhir ini, beberapa wilayah di Indonesia dikabarkan kembali mengalami penurunan kualitas udara. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Tihar Sopian mengimbau, masyarakat untuk ikut serta menurunkan polusi udara melalui sederet langkah pengendalian pencemaran udara.
“Ada banyak hal yang dapat dilakukan semua pihak atau seluruh elemen masyarakat untuk ikut sama-sama memulihkan kualitas udara di Kota Tangerang. Antara lain, menggunakan transportasi umum, mematikan barang elektronik saat tidak digunakan, dan menerapkan daur ulang dan penggunaan kembali,” ungkap Tihar, Rabu (29/5/24).
Lanjutnya, yang bisa dilakukan masyarakat lainnya ialah hindari penggunaan produk plastik khususnya kantong plastik. Kurangi aktivitas membakar dan merokok, memperbanyak kebun hijau atau beraktivitas berkebun, terapkan aksi menanam pohon dan penghijauan serta menggunakan sepeda sebagai pengganti kendaraan bermotor.
“Ayo jaga lingkungan kita dari polusi udara. Warga Kota Tangerang, ayo bergabung dalam upaya menjaga kebersihan udara di Kota Tangerang. Setiap langkah kecil kita memiliki dampak besar dalam melindungi lingkungan dari polusi udara,” ajak Tihar.
Ia pun menjelaskan, dalam menjaga kualitas udara di Kota Tangerang, Pemkot Tangerang terus memaksimalkan penghijauan dengan keberadaan 230 ruang terbuka hijau. Selain itu, pemberlakuan car free day secara rutin, uji emisi gratis, pembagian bibit tanaman gratis, supervisi industri secara berkala, sedekah oksigen, hingga penegakan aturan larangan pembakaran sampah secara ilegal dengan denda sebesar Rp50 juta.
“DLH Kota Tangerang juga memiliki Sistem Pemantauan Kualitas Udara atau Air Quality Monitoring System (AQMS), yang diberi nama SIPAKU dan tersebar di berbagai titik lokasi strategis di Kota Tangerang,” katanya.
Lanjutnya, SIPAKU ini merupakan alat pemantau yang berguna untuk memonitoring kualitas udara, termasuk mengambil berbagai sampel data terkait polusi udara di Kota Tangerang. Lanjutnya, SIPAKU ini telah dirancang dan berhasil dioperasikan selama ini secara otomatis, kontinyu dan berbasis real time (24 jam).
“Secara umum, SIPAKU ini mempunyai peran yang penting dalam memproduksi informasi kualitas udara yang akurat di Kota Tangerang,” tutup Tihar. (bin)