Marauke, Gitamedia.com – Kepolisian Resor (Polres) Merauke menunjukkan komitmen kuatnya terhadap peningkatan kualitas hidup dan gizi masyarakat, khususnya bagi generasi muda, melalui inisiatif pembangunan satu unit Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Program yang berada di bawah naungan kolaborasi strategis antara Polres Merauke dan Yayasan Bhayangkari ini merupakan bagian integral dari upaya nasional yang lebih luas untuk mengatasi masalah kekurangan gizi dan stunting, serta mendukung penuh Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah.
Pembangunan fasilitas vital ini bukan sekadar proyek fisik, melainkan sebuah investasi jangka panjang untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) Merauke yang sehat, cerdas, dan berdaya saing, sebagai pilar penting bagi kemajuan Indonesia di wilayah perbatasan paling timur.
Lokasi pembangunan Dapur SPPG, yang disiapkan di lingkungan Polsek Merauke Kota, memegang peranan strategis karena kemudahan akses dan kedekatannya dengan target penerima manfaat.
Langkah konkret ini secara langsung mencerminkan sinergi positif antara institusi kepolisian dan organisasi pendukungnya, Yayasan Bhayangkari, dalam menjalankan fungsi sosial kemasyarakatan yang melebihi tugas-tugas penegakan hukum dan keamanan semata. Kesiapan operasional dapur ini dipandang sebagai barometer penting dalam kesigapan daerah menyambut pelaksanaan program gizi masif pada tahun-tahun mendatang.
Keseriusan dalam mengawal inisiatif ini dibuktikan dengan peninjauan langsung oleh pejabat tinggi Polda Papua. Irwasda Polda Papua, Kombes Pol Jeremias Rontini, datang langsung untuk meninjau progres pembangunan Dapur SPPG pada Selasa (21/10).
Kunjungan ini merupakan bagian dari pengawasan internal dan memastikan bahwa fasilitas yang dibangun telah memenuhi standar kelayakan, higienitas, dan efisiensi operasional yang ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN) serta Yayasan Bhayangkari.
Peninjauan tersebut tidak hanya berfokus pada struktur bangunan, tetapi juga pada kesiapan infrastruktur pendukung, sistem sanitasi, penyimpanan bahan makanan (gudang kering dan basah), hingga ruang pengolahan dan pengemasan.
Aspek keamanan pangan dan higienitas menjadi prioritas utama, mengingat dapur ini akan memproduksi makanan dalam skala besar yang akan didistribusikan kepada ribuan anak sekolah.
Kombes Pol Jeremias Rontini menekankan pentingnya akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan anggaran serta kualitas bahan baku yang digunakan, sehingga program ini benar-benar memberikan manfaat gizi maksimal sesuai dengan tujuan awal, yaitu menciptakan makanan yang tidak hanya bergizi, tetapi juga aman dan layak konsumsi.
Rencananya, Dapur SPPG Polres Merauke akan mulai beroperasi penuh pada awal tahun 2026 mendatang. Waktu persiapan yang tersisa ini dimanfaatkan secara optimal untuk menyempurnakan fasilitas, melengkapi peralatan masak berskala industri, serta melakukan pelatihan intensif kepada tim pengelola dan juru masak.
Pengelolaan operasional dapur ini dipercayakan langsung kepada Yayasan Bhayangkari Polres Merauke. Penunjukkan Yayasan Bhayangkari sebagai motor penggerak pengelolaan didasarkan pada rekam jejak mereka yang telah terbukti aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan kemanusiaan, serta kapasitas mereka dalam membangun jaringan kerja sama dengan berbagai pihak. Pengelolaan oleh Bhayangkari diharapkan menjamin sentuhan keibuan, ketelitian, dan kepedulian yang tinggi dalam penyediaan menu makanan bergizi bagi anak-anak.
Target penerima manfaat dari Dapur SPPG Polres Merauke ini merupakan kelompok yang sangat vital bagi masa depan Merauke. Dapur ini direncanakan akan melayani sekitar 3.000 siswa.
Sasaran utamanya adalah siswa-siswi pada jenjang Taman Kanak-Kanak (TK) dan sekolah-sekolah dasar yang berlokasi di sekitar Kelapa Lima, Merauke. Pemilihan lokasi sasaran ini didasarkan pada hasil pemetaan dan data yang menunjukkan konsentrasi kebutuhan gizi yang mendesak di wilayah tersebut, khususnya dalam upaya pencegahan stunting di usia emas perkembangan anak.
Angka 3.000 siswa bukanlah jumlah yang kecil. Kapasitas produksi harian yang mencapai ribuan porsi makanan bergizi ini memerlukan sistem manajemen logistik dan distribusi yang sangat terstruktur dan efisien.
Pelayanan yang diberikan mencakup penyediaan satu porsi makanan lengkap yang terstandarisasi gizinya setiap hari sekolah. Menu yang disajikan akan dirancang secara cermat oleh ahli gizi yang bekerja sama dengan Yayasan Bhayangkari, untuk memastikan kandungan protein, vitamin, dan mineral esensial terpenuhi, mendukung pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak secara optimal.
Dampak dari beroperasinya Dapur SPPG ini diperkirakan akan meluas tidak hanya pada aspek kesehatan anak-anak. Secara sosial, program ini diharapkan dapat mengurangi beban ekonomi orang tua dalam menyediakan asupan gizi harian bagi anak mereka.
Secara pendidikan, anak-anak yang mendapatkan asupan gizi memadai cenderung memiliki konsentrasi belajar yang lebih baik, semangat yang lebih tinggi, dan tingkat kehadiran di sekolah yang meningkat, yang pada akhirnya akan meningkatkan capaian akademis mereka.
Selain itu, program ini juga berpotensi menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal, baik sebagai juru masak, asisten dapur, atau petugas distribusi, yang secara tidak langsung turut menggerakkan roda ekonomi di Merauke.
Dapur SPPG Polres Merauke di bawah pengelolaan Yayasan Bhayangkari didorong untuk tidak hanya menjadi tempat memasak, tetapi juga sebagai pusat inovasi gizi lokal.
Hal ini mencakup penggunaan bahan-bahan pangan lokal yang melimpah di Merauke, seperti sagu, ikan, dan hasil pertanian setempat, untuk menciptakan menu yang sesuai dengan cita rasa lokal namun tetap kaya gizi. Pendekatan ini memiliki dua keuntungan: mendukung petani dan nelayan lokal, serta memperkenalkan dan membiasakan anak-anak dengan pangan lokal bergizi.
Keberhasilan program ini sangat bergantung pada kolaborasi multipihak. Selain dukungan penuh dari Polri dan Yayasan Bhayangkari, Dapur SPPG ini akan bekerja sama erat dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Merauke untuk sinkronisasi data siswa dan jadwal distribusi, dengan Dinas Kesehatan untuk pemantauan kualitas gizi dan sanitasi, serta dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) setempat untuk memastikan keamanan pangan secara menyeluruh.
Keterlibatan masyarakat melalui komite sekolah dan orang tua juga sangat penting, untuk memberikan masukan dan memastikan distribusi makanan berjalan tepat sasaran.
Secara keseluruhan, inisiatif Kepolisian Resor Merauke dan Yayasan Bhayangkari dalam menyiapkan Dapur SPPG merupakan manifestasi nyata dari upaya kolektif untuk membangun masa depan Merauke yang lebih cerah, dimulai dari piring makan anak-anak sekolah.
Dengan jadwal operasional yang direncanakan pada awal 2026, Dapur SPPG ini diharapkan menjadi model pelayanan publik yang humanis dan transformatif, menegaskan peran Polri yang hadir tidak hanya dalam menjaga keamanan, tetapi juga dalam meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat di wilayahnya. Melalui pemenuhan gizi yang terjamin, Merauke berinvestasi pada pembentukan generasi penerus yang unggul dan siap menghadapi tantangan masa depan. (***)











